Sabtu, 22 April 2017

Teman-teman Asik Disamping Gue (Aden) #EdisiSukaSuka




 Sandi Hermawan



Selamat malam masyarakat kriiikk kriikk kriiiiikk ( Ala-ala Dodyt Mulyanto ), berhubung malam ini lagi gabut, kuy gue lanjut teman-temang asik disamping gue. Kali ini gue akan perkenalkan This is it ADEN. Jujur gue nggak tahu tempat kelahiran lo and tanggal lahir lo, maaf ye tapi letak persahabatan bukan terletak dari hafal atau tidaknya tanggal lahir bukan **sebenernya si iya

Yang gue tahu kalau tidak salah beliau ini atau ye be es ( Ybs/ Yang bersangkutan ) ini kisaran umurnya sepantaran dengan gue. Apa ya, dia orang yang baik asik klasik dan krik hahaha, gue juga kaga tau kenapa dia dipanggil ADEN mungkin terdapat sejarah yang cukup panjang dibalik itu semua dan nggak mungkin gue ungkap telaah dan dijabarkeun disini **anjaaaaaaayy.

Dia pandai jago main gitar, suara yaa lumayanlah, coffee holic and ngudut ria alias perokok, jujur dia teman yang asik. Kenapa asik ? Dia care, menyenangkan dan tanpa pamrih untuk bantu gue salah contohnya adalah ketika gue :

PING !!
PING !!

"San lihat deh kelakuan temen lo !? Obrolan chat gue ke bbm Aden. Intinya pada waktu itu ada seseorang yang bbm gue dengan nada ancaman chatnya begini : 

" Ki lo jangan ganggu <sensor > lagi, atau lo urusan sama gue " . Karena merasa gue heran dan bingung dengan seseorang itu akhirnya gue minta saran sama Aden untuk bagaimananya menanggapi hal-hal seperti itu, dikarenakan Aden gue anggap databese percintaannya melebihi gue **kekaaaaarr.

"Kenapa ki ?" Balas Aden.

"Itu si ono bbm gue ngancem ?!

"Kalian kenapa si, kaga kelar masalah kalian, lo ganggu dia kaga ?!

"Kaga san, mangkanya gue bingung ketemu juga kaga sama ono ngobrol juga kaga ?! Gue heran

"Ini si <sensor> masih ngerisihin lo mulu si. Sini biar gue telpon deh gue tanya maunya apa?!"

Seketika pria yang bbm gue bernada ancaman tersebut bbm gue lagi dengan permohonan maaf dan mengatakan kalau si ono mungkin lagi baper. Seketika itu juga gue  langsung terkesan takjub dan bombastis, secara gara-gara Aden sudah ..., ah sudahlah skip, cerita ini hanya kami yang cukup tahu dan yang terpenting he's good friend and I respect him Yoho hoho hohho hohoho (Ketawa ala Brook).

Oiya Aden juga memiliki keluarga yang baik yaitu Big Mom/ Emak, Bapak Giyanto, Aris/ Badai dan Eno. Deskripsinya seperti berikut :

Emak : Nenek-nenek G4UL, seorang Yonkou di singgasana kasur 3x2 meter, tongkat komando remote tv

Bapak Giyanto : Orang yang bijaksana, pendiam namun ketika sekali berkata bisa lucu banget

Aris/ Badai : Musisi dan gue nggak tahu kenapa dia dipanggil Badai

Eno : Adik perempuan bontot dan memiliki saudara lainnya yaitu Embul & Abroy (Kucing)

Keluarga yang welcome banget kepada kami ( Gue dan teman-teman kantor gue ). Ibarat kata rumah Aden sudah seperti basecamp melebihi Agoda ( bukan komersil ya ). And a, Aden memiliki Emak yang kece. Berbeda dengan nenek-nenek pada umumnya yang diam ngawuli suri tauladan, Emak adalah ibu yang periang, periang banget malah G4UL dan Yonkou di rumah Aden, singgasana berupa kasur 3x2 meter, dengan tongkat komando remote tv yang siap mengganti chanel-chanel tv nya dan gue berdo'a semoga kesehatan selalu diberikan Allah SWT untuk Emak dan keluarga amin just I hope, the best for this family.


Balik ke Aden, link pertemanannya bisa dibilang cukup luas karna didukung dengan gaya adaptasi yang pas untuk semua kalangan, bingung ya ?! Maksut gue Aden itu orangnya Humble aelah gitu doang kaga ngarti ! Oiya dan dia adalah seorang yang konon lahir di Merseyside Inggris alias Liverpudlian ( fans Liverpool ) yang itu berarti lo anak yang tertukar san tidaaaaakk !! **Gimmick

Cuma satu kekurangan Aden, yaitu kalong alias susah banget bangun pagi, yaiyallah tidur aja jam-jam tigaan pagi kalau bangun kalau nggak jam lima sore ba'da isa. Do'a gue buat lo semoga :

Lo cepet dapet kerjaan atau usaha, rajin bisa bangun pagi, bisa terus and konsisten sholat lima waktunya dan ngajinya ( yang nulis nggak punya kaca ), rajin baca buku, makin sayang sama Emak, keluarga dan kita-kita ini, dilancarkan rizkinya, sukses semuda mungkin, punya istri solehah nantinya anak-anak yang kece badai dan tak lupa sama gue dan kita-kita ini amiiiinn.


Walking with a friend in the dark is truly better than walking alone in the place full of light




Next untuk teman-teman asik gue selanjutnya. To be continue.


Kamis, 20 April 2017

Teman - Teman Asik Di Samping Gue (Rosi) #EdisiSukaSuka



Celindianova Putri Rosyida


Berhubung gue lagi nggak ada bahan tulisan, gue bakal buat tulisan mengenai teman-teman yang asik disamping gue. Kehormatan tulisan pertama ini gue kasih ke "BUDHE" ( Setelah baca tulisan ini seharusnya loe bangga **ketawajahat ). Kenapa gue manggil dia "BUDHE" setelah ini gue jabarkan telaah dan mengungkap semua yang dianggap tabu dan layak diperbincangkan, masih bersama jimaaat aauuuu ...... !!??


Sebelumnya perkenalkan :




CELINDIANOVA PUTRI ROSYIDA, perempuan kelahiran 14 November 199* ( Gue sensor tahunnya, karena tahu sendiri perempuan paling sensi jika diungkap kelahiran tahunnya ). Perempuan berzodiak Scorpio ini adalah mahasiswi semester akhir Universitas Airlangga Surabaya. Kebetulan rumah beliau ini yah bisa dibilang tetangga, meskipun tetangga RT sebelah, singkat cerita dia adalah sepupu dari teman SMP dan main gue skip.

Ok sekarang kita lanjut kenapa gue manggil dia "BUDHE", sebelum kita kesana apa sih artian kata "BUDHE". BUDHE adalah sebutan orang-orang jawa kepada kakak dari orang tuanya intinya orang TUA yang harus kita hormati. Kalau tidak salah gelar tersebut gue bubuhkan kepada beliau karena wajah beliau dan perawakan beliau yang bijaksana, baik hati, rajin menabung, suri tauladan yang baik dan hapal Pancasila kasarnya beliau terlihat dewasa dan bijaksana, meskipun kenyataannya lebih TUA an gue ( puas puas  ) daripada dia Its weird ...

Meskipun memiliki wajah dan perawakan agak arabis arabis ( Konon dari ayahnya ), dia adalah salah satu perempuan tipe plegmatis **jika tidak tahu cari di google ya, santai cinta damai dan dominan menghindari konflik. Dia memiliki dua adik laki-laki, jadi dia adalah anak paling TUA dikeluarganya, dan entah kenapa gue heran setiap gue tanya nama ibu nya pasti mendadak kepalanya mendadak kembung dan jadi merah.

Hal paling kocak yang masih gue ingat saat awal-awal kenal dia adalah saat :

Sore itu, gue yang masih kerja part time di salah satu warnet ( Maklum mahasiswa nyari duit jajan ) yang sedang nggak ada kerjaan sedang utak atik history ponsel gue, dan gue heran ada nomor tidak dikenal di panggilan keluar, setengah isengpun gue kirim pesan singkat ke no ponsel tersebut.

Gue : Ini siapa ya ?

Dia : Loh ini emang siapa ?! Balasnya

Gue : Rizki, terus lo siapa ?

Dia : Oh ..., tadi mas Teguh telpon gue pake no lo kali ya ?!

Gue : O iya, tadi mas Teguh pinjem HP gue. Emang ini siapa ?

Dia : " Lo kenal Rosi nggak ?!

Jujur saat itu juga dibenak gue adalah " Anjroot sok yesss banget ini bocah, emang dia artis pantura apa sampe ngasih pertanyaan yang SEOLAH OLAH DIA ITU DIKENAL BANGET - . -

Gue : Kenal kenapa ? Padahal pura-pura

Dia : O yaudah kalo gitu

Langsung saat itu juga gue makan keyboard didepan gue saking keselnya.

Ada satu lagi yang paling gue ingat dari teman gue satu ini " USUSMU GATEL", keren kan jargonnya wahahahaha. Meskipun dari luar terlihat pendiam manis ayu lemah lembut gemulai namun untuk obrolan chat atau apapaun itu dia salah satu orang yang gesrek tingkat dewa, tak jarang kata kata yang susah dipahami gue temukan seperti ; Ususmu gatel, your lambe, sableng, etc. Namun justru disitulah letak keasikannya. Dia juga jadi lumbung tempat curhat ketika sedang masalah atau apapun itu meskipun gue sering jadi bahan bullyan beliau ujung-ujungnya, but no problemo.

But, I think so, dia adalah teman yang baik, mau diajak cerita tanpa syarat, asik, ge 4 we el alias G4UL pengertian intinya dia perempuan yang baik. Doa gue buat dia adalah cepet lulus kuliahnya cepet dapet kerja dan nraktir keluarganya kalaupun setelah lulus kepengen kerja ataupun semoga lolos seleksi apapun jika melanjutkan S2 nya, selalu dapat teman yang baik seperti gue ini **ehm, lingkungan yang baik juga terus kelak nanti dapat jodoh yang baik & benar kemudian memiliki anak yang soleh & solehah, rizki dicukupkan oleh  ALLAH SWT amin 100x.

Untuk penutupnya gue pengen ngasih tau kekurangan dia yang paling gue benci ;

Dia adalah orang yang terlalu baik, bahkan untuk orang-orang yang jahat kepadanya.

Ok kan Budhe, semoga disemogakan #uwopooooo

Next untuk teman-teman yang asik gue selanjutnya. To be continue.




Selasa, 18 April 2017

Kebaikan Itu Harus Kita Tunjukkan

Suatu hari kamu menolong temanmu tanpa sepengetahuan dia dan kemudian ketika kamu membutuhkan pertolongannya entah karna dia tidak bisa menolongmu, keadaan yang membuat dia belum bisa menolongmu dan faktor-faktor lainnya yang membuat dia tidak bisa menolongmu *saya tidak mengatakan dia TIDAK MAU MENOLONGMU tidak !?. 

Dan ketika kamu mengetahui hal tersebut pasti kamu bakal merasa jengkel dan mengungkit ungkit pertolongan yang pernah kamu berikan

" Dasar, nyesel gue nolong dia. Udah gue tolongin sekarang dia begitu ke gue ?!"

PERTANYAANNYA : Siapa yang salah ? KAMU atau DIA.

Saya tidak akan menjawab hal tersebut karna memang saya nggak tahu jawabannya #LAGH!. Tapi menurut saya, kebaikan itu harus kita tunjukkan. Bukan dalam visi misi untuk congkak atau terlihat baik dimata orang lain. Ini demi menghindarkan kita dari suudzon yang berlebih seperti diatas : 

[" Dasar, nyesel gue nolong dia. Udah gue tolongin sekarang dia begitu ke gue ?!"]

Kalo kita tidak menunjukkan ke dia bagaimana dia tahu kalau kita menolongnya. Come on, manusia bukan Jin dan sebangsanya yang bisa melihat isi hati orang lain. Kalau tidak kita tunjukkan bagaimana dia bisa tahu kalau kita menolongnya. 

Menunjukkan pertolongan dengan konotasi positif ya NO CONGKAK AND PAMER. Dijaman yang serba mendayu ndayu ; (Ah gue nolong dia diem diem aja toh Tuhan tau), memang tidak salah statement tersebut dan bagus banget malah. Namun jika kamu sudah bisa berkata atau beranggapan demikian berarti kamu sudah harus siap jika kelak nanti ketika kamu membutuhkan pertolongan dari orang yang kamu tolong diam-diam tadi dan dia tidak bisa berbuat hal yang sama terhadapmu, maka kamu tidak punya hak untuk mengatakan : " Dasar, nyesel gue nolong dia. Udah gue tolongin sekarang dia begitu ke gue ?!"

LANGIT TIDAK PERLU MENUNJUKKAN BAHWA DIRINYA ITU TINGGI.

Jangan diambil pusing dan jangan ditelaah *eciee telaah. Pandangan saya diatas saya posting setelah saya mendengar keluhan teman saya terhadap teman temannya teman saya tadi yang belum menjadi teman saya *Jika anda mual hubungi dokter terdekat #krik


Ambil sisi positifnya jika IQ mu berbintang

Kamis, 13 April 2017

Pria Berkulit Besi Berhati Kacang #2

Pukul 20:15 waktu Indonesia bagian barat, malam itu seperti biasa Rizki yang baru saja keluar dari rumah salah satu customer perusahaan dimana ia bekerja, berteduh sejenak disalah satu warung didaerah Jatiluhur arah kelurahan. 

"Come on, one more ..., satu lagi dan kita pulang jek ( Jek : nama motor yang ditungganginya ). 

"Tut tut tut tut tut" Nampak Rizki mengetikan nomor seseorang untuk ia telpon

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan !?" Sahut operator salah satu provider ternama di tanah air  **depannya 0812 / promosi.

"Ah sial !?"

                                                 

Malam itu cukup sepi diarea jalanan tersebut ditambah rintik-rintik hujan yang dari sore tadi tak kunjung reda. Mulai terbayang bayang imajinasi yang mengerikan difikiran Rizki, mulai dari roh dari dunia lain, begal dan lain-lain. Belum sempat membayangkan seluruh hal-hal buruk tiba-tiba.

Kreeeekk bruuummm ... Bruuuummm ... !? Suara seseorang menyalakan motor. 

Nampak seorang perempuan kisaran angkatan 92 menaiki motor Honda Scoopy warna hitam. Dengan balutan baju semi piyama motif bunga-bunga melaju pelan dihadapan Rizki. Dengan rambut terurai bebas siwir siwir ( seperti tertiup angin dalam film )


                                                 

"Eh itu kan, sahabat !? " Ucap Rizki dalam hati

"Mbak Rani, mbak Rani ?! " Panggil Rizki

Namun, tidak ada yang terjadi alias dicuekin

Kriiikkk ... Kriiikk ... Kriiikkk ... Kriiikkk ...


To be continue

Pria Berkulit Besi Berhati Kacang #1

PENGENALAN TOKOH


[ Rizki ] Pemuda Jawa metal seorang karyawan swasta, verifikator motor

[ Bapak Udin ] Bapak - bapak parlente congkak, sombong dan nggak peka

[ Pak RT ] Birokrawan



Pagi itu,
Rizki namanya. Seorang Jawa Metal tengah menunggu online order masuk

untuk dikerjakan.
Rizki adalah seorang verifikator sebuah perusahaan pembiayaan motor

ternama di Jakarta.

*BING !! * BING !!

Bunyi ponselnya, tanda order masuk untuk dikerjakan. Terlihat dilayar, nama, no ponsel

dan alamat konsumen yang siap untuk diverifikasi.

[ Bp Udin // 081282223000// Kp Makasar Rt 6/ 16 Jakarta Timur ]


Rizki:"Halo ?!

Bapak Udin:"Haloo iya, siapa ya ?!


Rizki:"Saya Rizki pak verifikator motor, apakah benar bapak ada pengajuan motor ?!

Bapak Udin
:"Iya benar, jadi kapan bisa kerumah pak ?!

Rizki:"Kalau bapak sekarang dirumah saya langsung menuju kerumah pak ?!

Bapak Udin :"Iya saya dirumah kesini aja saya tunggu"

Segera setelah percakapan tersebut,
Rizki segera menaiki motornya menuju kerumah

yang dituju. Selang sepuluh menit
Rizki telah sampai ditujuan.

"Tok ... Tok ... !! misi spadaaa, assalamualaikum ?!

"Wa' alaikum salam " Jawab seseorang dari dalam rumah. Pintupun segera terbuka.

"Pak
Rizki ya " tanya seseorang yang ternyata adalah Bapak Udin

"Iya pak benar" Jawab
Rizki
 
"Masuk sini pak !?


Setelah duduk, perbincanganpun dimulai.

Rizki:"Bagaimana pak, apakah sebelumnya sudah pernah ada nama pak di perusahaan saya ?!

Bapak Udin:"Waduh pak, sebenarnya saya ini sudah sering lho ngambil motor

diperusahaannya bapak, jadi ngapain lagi verifikasi cek aja nama saya pasti ada itu ?!Dengan nada congkak.


Rizki:"Oo seperti itu pak, pembayaran bagus kan pak sebelumnya ?!

Bapak Udin:"Woo ya jelaaas, saya itu sebenernya tinggal telpon orang itu langsung dikirim motor kok, nggak usah verifikasi kayak gini !!" Ungkap Bapak Udin semakin congkak.

"Busseeeeh ni bapak belagu amat ya" ucap
Rizki dalam hati. Memang konsumen-konsumen seperti bapak Udin ini sering Rizki temui. Mentang-mentang sudah pernah banyak ambil motor kemudian merasa diistimewakan dan menyepelekan petugas verifikator. Selang beberapa menit proses wawancara dimulai, tiba-tiba ponsel bapak Udin berbunyi.



* Drrrrtt ... * Drrrtt ...

Bapak Udin:"Pak maaf ya saya angkat telpon dulu, biasa anak buah"


Rizki:"Oh silahkan pak"

"Ya halo gus ?! Jawab bapak Udin dari balik ponselnya.

"Iya udah, kasih aja itu berapa sih harganya beli aja beli kalo cuma sepuluh juta jangan

kayak orang susah, kasih kasih ?! Udah ya saya ada tamu ini.

Bapak Udin:"Biasa pak anak buah bikin ulah, nabrak pager orang orangnya minta ganti rugi. Ayo silahkan pak dilanjut !? Namun selang beberapa detik ponsel bapak Udin kembali berbunyi.

Bapak Udin:"Bentar ya pak ?!

Bapak Udin:Iya hallo, kenapa naaak. Uang jajan kamu habis !! Yaudah ambil saja lima juta itu, kalo nggak salah kemarin papah taro di tong sampah. Ambil ambil, habisin ya. Papah marah kalo nggak habis ?! Ucap bapak Udin kemudian menutup telponnya.


"Biasa pak, anak bungsu saya uang jajannya habis ?!

Baru akan
Rizki kembali memulai wawancaranya, ponsel bapak Udin kembali berbunyi

dan kali ini perbincangannya sangat lama hingga 10 menit ... 30 menit ... 50 ... dan sejam kemudian.

Bapak Udin:"Maaf pak maaf, biasa orang sibuk pak client telpon mulu hahahaha "

Bapak Udin: " Loh pak, bapak dimana " Bapak Udin heran karena
Rizki sudah tidak ada

dikursi hadapannya, dia tidak sadar karna saking lamanya dia telpon
Rizki sampai

ketiduran hampir pingsan dilantai menunggu bapak Udin selesai telpon.

Bapak Udin:"Pak ... Pak ... Oyy bangun ?!


Rizki:"Oh udah pak telponnya"Seraya mengumpulkan sisa nyawa yang belum utuh

"Suee ini orang, nelpon apa seminar lama banget"Suara batin
Rizki dan proses wawancara kembali dimulai.



Kali ini, tidak ada gangguan telpon lagi dan
Rizki menganggap proses wawancara akan

berjalan lancar kali ini. Lima belas menit proses wawancara berlangsung
Rizki mulai merasa kerongkongan tenggorokannya sudah mulai kekeringan.

"Anjirr ini orang kaga peka, kaga nawarin minum lagi"Ucap
Rizki dalam hati

" Ehhemm ... Eheem" Sepik
Rizki ( kode minta minum ) yang ternyata tidak ada tanggapan dari bapak Udin.

" Uhhuk ... Uhhukk ... " Kali ini sedikit pura pura batuk

Bapak Udin:"Kenapa pak, batuk ?!


Rizki:"Iya pak batuk dikit ?! Sambil tersenyum kecil

Bapak Udin:"Beli obat pak, jangan disepelein lho ?!


Rizki:"Hehe iya pak "

"Uhukk uhuukk, mineeum uhuuuukkk " Kali ini sepik Rizki lebih keras.

Bapak Udin:"Wooooiiyaaaa, belum saya kasih minum ya. Astaghfirulloh, hahahahaha "*tertawa tak berdosa.

"Kadal araaaaab !!?? Celetuk
Rizki dalam hati.

Setelah proses wawancara dan verifikasi usai,
Rizki segera pamit untuk undur diri dari rumah bapak Udin. Namun baru akan berdiri dari tempat duduk.

" Pak ini maaf maaf aja ya buat beli bensin aja, saya ikhlas kok ini ?! Ucap bapak Udin sambil menyodorkan tangan dengan sesuatu didalamnya.
Rizki yang melihat itu paham maksut bapak Udin dan secepat itu juga fikiran Rizki berkecamuk ** anjaaaay berkecamuuuuuuk **

Setan dikuping kiri:"Udaaah ambil ajaaaa, lumayan itu ?!

Lalu

Malaikat dikuping kanan:"Jangan !! Itu uang nggak bener, nggak baik.

Setan dikuping kiri:"Ambil aja, toh dia ikhlas "

Malaikat dikuping kanan:"Benar juga sih, dia kan iklas ngasihnya" ** loh gimana sih malaikatnya 


Namun
Rizki dengan tegas akhirnya menolak

Rizki:"Enggak pak udah nggak usah disimpen saja, bensin saya alhamdulillah masih penuh !? Menolak dengan halus.

Bapak Udin:"Ah bapak bisaa aja, bener nggak mau niii" Sambil memegang amplop itu didepan
Rizki.
 

Njirr sueee ini orang ( Dalam hati )

Rizki:"Iya serius pak ngga usah, yang penting bapak bayarnya nggak lewat aja saya sudah seneng"

Bapak Udin:"Ok yaudah deh, nggak nyesel ya !?"


Rizki menuju kemotornya dan berikut diikuti olah bapak Udin, baru menaiki motornya Rizki fikir akan segera berakhir kekesalan kepada bapak bapak satu ini tapi.

"Pak kerja di Honda kok motornya Yamaha ?! Celetuk bapak Udin.

** JLEB **

"Kebetulan ini motor dari kantor pak tarikan konsumen yang nunggak bayar, motor saya kebetulan sedang diservice dan pastinya motor saya Honda kok pak. Dan saya minta ijin untuk hari ini saya pakai motor kantor **ngeles kayak kang bajaj. Saya ijin pamit pak ya terima kasih.

"o iya ya silahkan silahkan". Jawab bapak Udin



Setelah kejengkelan demi kejengkelan yang dialami oleh
Rizki, kini tinggal proses

selanjutnya yaitu, verifikasi lingkungan dengan datang kerumah RT setempat. Terlihat bapak-bapak dengan kemeja oblongnya tengah tidur-tiduran diteras rumah dan dialah pak RT.

"Assalamu'alaikum" Sapa
Rizki
 
"Wa'alaikumsalam, napa tong ?! Sahut pak RT


Rizki:"Saya Rizki pak verifikator, mau menanyakan tentang warga bapak ?! Jawab Rizki ramah tamah tidak sombong dan rajin menabung **cuih

Pak RT:"Ooo verifikator motor, lagi sibuk tong besok aja"Jawab pak RT acuh Sementara dalam hati
Rizki berucap:** suee !!

Rizki:"Yaaah pak padahal, ini ada titipan rokok dari warga bapak ?! Lho

Pak RT:"Loh emang, sini sini mas duduk duduk, siapa namanya ?! Pak RT gesit

"Dasaaarrr birokraaasssiiiii" Suara batin

Dua puluh menit berlangsung dan proses verifikasi lingkungan selesai.
Rizkipun pamit

kepada pak RT untuk undur diri.

"Saya pamit pak ya, terima kasih "

"Iya iya mas lain kali kalo ada apa apa kesini lagi ya, dan jangan lupa titipannya juga ya ?!

Sementara
Rizki hanya tertawa jahat dari kejauhan " najisss " ( hanya ilustrasi )

Selanjutnya adalah proses terakhir yaitu laporan ke kantor. Sambil duduk diatas motor dan ngetem dipinggir jalan, Rizkipun mulai menari narikan jari jempolnya diatas touchscreen ponselnya, karena memang dijaman serba digital ini, semua sudah serba online begitupun dengan pekerjaan yang semakin praktis. Sambil terus mengetik, beberapa orang berlalu lalang melihat Rizki dipinggir jalan sambil memegang ponsel

" Ma mamaa ... Ada mateeel maaa ?! Teriak bocah sambil menunjuk kearah
Rizki.

" Heh, loe mateeelll !? Tanya ema ema dari belakang.

" Ih ngawur, bukan bu siapa yang matel ?! Ucap

Rizki
 
" Aaah enggak loe boong, sono loe peggiii jangan disini, apa gue teriakin sekampung biar loe digebukin haah !!! Teriak ema ema tadi.

Daripada dikeroyok sekampung,
Rizkipun segera bergegas pergi dari tempat tersebut.

Lengkap sudah kejengkelan hari ini. Bertemu dengan bapak bapak parlente nan congkak sombong dan nggak peka, RT setempat yang birokrawan ( minta titipan ) dan terakhir mau dikeroyok sekampung karna disangka matel. To be continue


Ketulusan itu (?)

Pukul 08:45, dipagi itu Siti seorang janda tua yang telah berumur 86 tahun. sudah tidak sabar menunggu para tamu dirumahnya untuk mengucapkan selamat hari raya idul fitri minal aidzin walfaidzin. Akan tetapi hingga menjelang ashar tidak ada satupun tamu yang datang ke rumah mbah Siti. Ini memang dapat dimaklumi, karena mbah Siti tergolong orang yang tidak mampu, ia hanya tinggal seorang diri dirumah yang terbuat dari anyaman bambu. Padahal untuk lebaran ini, dia sudah bekerja sangat keras demi membeli berbagai kue-kue enak untuk para tamunya.

      Setelah sholat Ashar mbah Sitipun mengadu ke Tuhan
"Tuhan, sebenarnya apa salahku ? Mengapa tidak ada satupun yang mau datang ke rumahku. Apa karena aku terlihat miskin, jadi mereka tidak mau datang walau cuma sebentar". Tak berselang lama terdengar teriakan


" Assalamu'alaikuuummm ... Assalamu'alaikuuummm ... Mbah Siti ..." Teriak suara tersebut.


"Wa'alaikumsallam!" Sahut mbah Siti yang bergegas keluar kegirangan.


Ternyata, gerombolan anak-anak kecil para tetangga yang datang bertamu dengan keceriaan. Namun demikian, meskipun mereka hanya segerombolan anak-anak kecil sudah sangat membuat mbah Siti bahagia.


"selamat hari raya idul fitri minal aidzin walfaidzin mbah Siti".Ucap anak-anak kecil ersebut.


"Iya, mbah juga. Ayo dihabiskan semua makanan mbah jangan malu-malu". Ucap mbah Siti yang sangat bersemangat.


Anak-anak tersebut dengan riang bercanda gurau begitupun dengan mbah Siti yang sangat bahagia.


"Ini mbah kasih hadiah buat cucu-cucu mbah yang baik hati ". Ucap mbah Siti yang memberikan satu-satu amplop yang berisikan uang kepada setiap anak-anak kecil tersebut.


"Terima kasih mbah Siti" Ucap gerombolan anak kecil tersebut serentak.


      Ketika sampai dirumah, Andi salah satu gerombolan anak kecil tadi membuka amplop pemberian mbah Siti tadi. Ayah Andi yang melihat anaknya baru pulang bertanya kepada Andi.


"Itu dari siapa Ndi ?


"Ini dari mbah Siti yah". Jawab Andi


"Jangan berharap banyak ya nak". Kata Ayah Andi



      Namun ayah Andi terkejut karena isi amplop yang diterima anaknya dari mbah Siti berisikan uang tiga ratus ribu rupiah.


"Wahh ... banyak banget yah ... yeeee " Teriak Andi kegirangan. Sementara ayah Andi termenung malu.

Rizki & Anas

Memang benar pada usia-usia labil, remaja sangat rentan terhadap tindakan-tindakan yang  acapkali penuh drama, tak rasional dan agresif tanpa alasan yang jelas. Dan ini pernah terjadi kepada Rizki dan Anas. Kembali ketika masih mengenyam pendidikan sebagai siswa SMA negeri disalah satu daerah kota Tuban Jawa Timur.
Pada saat itu Rizki dan Anas telah sepakat untuk berangkat bersama ke kota sebelah untuk membeli beberapa buku latihan-latihan soal persiapan UN. Setelah pulang sekolah, merekapun yang berangkat tanpa berpamitan kepada kedua orang tua langsung meroket ke tempat tujuan. Dengan masih mengenakan seragam lengkap (putih abu-abu) mereka mengendarai motor bebek berboncengan, menuju ke kota tersebut. Tanpa membawa SIM, STNK dan Kartu Pelajar, kurang lebih sekitar dua puluh menitan mereka telah tiba ditujuan.



Setelah mendapatkan apa yang dicari,
Rizki dan Anas berniat untuk bersinggah dulu di kota tersebut. Anas yang pada waktu itu berperan sebagai masinis motor bebek terus melaju mencari tempat yang asik untuk nongkrong santai. Merekapun pun terus melaju pelan hingga terhenti disatu lampu merah yang berada didepan salah satu SMA kota tersebut. Yang kebetulan juga di SMA itu tengah ramai dipadati siswa-siswa yang akan beranjak pulang.


Antrian lampu merah yang tadinya sepi, kini mendadak ramai dipadati siswa SMA tersebut. Pada waktu itu
Rizki dan Anas diapit oleh dua siswa, sebelah kanan adalah siswa laki-laki sementara sebelah kiri mereka adalah siswa perempuan SMA tersebut. Bisa digambarkan pada waktu, Anas terlihat banyak menghabiskan pandangannya kesebelah kiri dan Rizki pun paham mengapa Anas demikian. 


Siswa perempuan tersebut memiliki deskripsi seperti ini ; dia lumayan tinggi, berkulit kuning langsat, berjilbab, memakai kaca mata, dan memiliki nilai face 8 dari angka 1 sampai 9. Lampu kuning telah menyala dan setiap kendaraan bersiap untuk melaju, hingga lampu hijaupun datang. Semua kendaraan pun berjalan begitupun Rizki dan Anas, Rizki yang dengan santai memainkan ponsel menunggu masinisnya menemukan tempat yang pas buat mereka tongkrongi. Lima menit berlalu, sepuluh  menit berlalu hingga dua puluh menit numpang permisi untuk sekedar lewat. Sepertinya ada yang aneh menurut Rizki pada waktu itu, dalam fikiran Rizki; lama banget sekedar nyari tempat buat nongkrong.

Rizki coba untuk berdiskusi dengan anas.


"Nas ..., emang mau kemana lama banget. Lo tau tempat yang asik yak?"


Anas hanya diam tak menjawab dan terlihat dia hanya tersenyum fokus kedepan.
Rizki coba mencari apa sih yang sedang diperhatikan oleh Anas, namun yang Rizki temukan hanya sebuah kendaraan yang berada di depannya. Sebuah motor skutermatik yang dikendarai oleh seorang perempuan yang kelihatannya siswa SMA, terlihat dari pakaiannya putih abu-abu. Pada waktu itu Rizki memilih cuek dengan keadaan tersebut akan tetapi tunggu dulu sepertinya Rizki kenal dengan kendaraan tersebut, dia adalah siswa perempuan lampu merah yang berada di sebelah tadi.


"Anjing ... daritadi lo buntutin dia ya ?! Tanya
Rizki ke Anas.


Anas hanya tertawa cengengesan mendengar pertanyaan
Rizki tadi. Karena sudah terlanjur, Rizki pun ikut menikmati suasana yang dibilang agak-agak membuntuti siswa perempuan tadi. Ketika siswa tadi belok ke kiri, mereka pun ikut ke kiri, ketika berhenti Rizki dan Anas pun ikut berhenti. Tak berselang lama sepertinya siswa tersebut mulai sadar bahwa ia sedang dibuntuti, siswa tersebut mulai menggunakan turbo motornya dan melaju dengan kencang. Pada waktu itu terlihat spedo motor yang Rizki dan Anas tumpangi sampai pada angka 90 km/jam untuk membuntuti siswa tersebut angka kecepatan yang cukup fantastis untuk sekedar seorang siswa perempuan. Rizki dan Anas yang cengengesan girang karena melihat siswa tersebut mulai panik terus membuntuti hingga akhirnya siswa perempuan itu masuk kedalam sebuah gang perkampungan, Rizki dan Anas pun dengan perlahan mencari siswa tadi yang tiba-tiba telah hilang entah kemana. Setelah mencari dengan perlahan terlihat motor skutermatik siswa tersebut terparkir disebuah rumah.


Mereka pun berhenti tepat di depan rumah tersebut Anas berbicara kepada
Rizki , kalau dia berniat masuk ke rumah itu dan bertamu. Anas yang mulai turun dari motor bebeknya bersiap melangkah masuk ke dalam rumah itu akan tetapi baru sampai tiga langkah, seorang bapak-bapak kekar beringas keluar dari rumah tersebut sambil membawa parang yang kelihatannya merekalah target dari parang yang bapak tadi bawa.


Anjing ... ucap
Rizki pada waktu kaget. Segera Rizki hidupkan mesin motor sambil berteriak.
"Cepet naik kalo lo mau masih hidup nas !!".



Rizki pun tancap gas pergi dari tempat tersebut, Rizki coba melihat kebelakang dari kaca spion terlihat bapak-bapak tadi masih berusaha mengejar. Dan untungnya mereka bisa keluar dari perkampungan tersebut dan lepas dari bapak-bapak tadi. Rizki dan Anas kembali ke kawasan kota dan berhenti disebuah jembatan yang ramai dengan orang-orang berlalu lalang.

"Sialan lo nas bikin gw jantungan".


"Haha ... inilah yang namanya memperjuangkan pada cinta pandangan pertama broo".


"Cinta sih cinta, tapi nggak harus pake mertaruhin nyawa kali. Parang tau nggak lho !".Ucap
Rizki kesal.

Setelah mendengar ucapan
Rizki barusan Anas kemudian memanjat sebuah gapura jembatan tersebut sambil berteriak.

"Begitulah cinta, penderitaannya tiada pernah berakhir broo !!".


Saus tar-tar, hardik
Rizki dalam hati karena pada waktu itu orang-orang yang tadi berlalu lalang berhenti melihat Anas yang berada di atas gapura dan berteriak teriak aneh. Setelah turun , Anas terlihat pucat dengan memegangi daerah terlarangnya. Ketika ditanya menapa dia bertingkah seperti itu, Anas menjawab kalau dia sedang sangat menderita menahan ingin buang air kecil. Rizki dan Anas mulai sibuk mencari toilet terdekat, karena kali ini Rizki juga ikut-ikutan ingin buang air kecil. Setelah kesana kemari percaya atau tidak, tidak ada satupun toliet yang terlihat. Dan pada waktu itu hanya terlihat satu rumah gedongan yang dilihat dari ukiran-ukirannya adalah rumah milik salah satu etnis di Indonesia. Karena mulai terdesak mereka pun bespekulasi dengan nyelonong masuk kedalam rumah tersebut yang kebetulan pagar terbuka dengan pos satpam penjaga tengah kosong.

Mereka pun mulai mencari kesana kemari, masuk ruang ini ruang itu dan tak juga menemukan ruangan yang biasa disebut toilet. Hingga
Rizki dan Anas tiba disalah satu ruangan yang penuh dengan dupa dan sesajian makanan, tiba-tiba dari belakang terdengar teriakan.

"Woyy ngapain kalian disitu, maling ya ?!".


Dan ternyata dia adalah satpam penjaga rumah tersebut. Mereka pun berlari menuju pagar keluar rumah tersebut. Setelah berhasil keluar,
Rizki dan Anas yang sudah tak tahan buang air kecil hanya memiliki dua pilihan; buang air kecil dicelana atau buang air kecil di jembatan yang ramai dengan orang berlalu lalang tadi. Dan mereka dengan terpaksa untuk menjatuhkan dipilihan nomor dua; buang air kecil di jembatan tadi.

Sialan, putus sudah urat kemaluan kami hardik
Rizki dalam hati.
Setelah mengalami dua kesialan berurutan, ketika hendak pulang tiba-tiba mereka diberhentikan oleh seorang pak polisi di sebuah perempatan perbatasan kota tersebut. Pak polisi tersebut tentunya menanyakan kelengkapan-kelengkapan surat kepada
Rizki. Dengan pasrah Rizki yang kini menjadi masinis motor mejawab kalau dia sedang lupa tidak membawa SIM dan STNK motor. Dan ya ... bisa ditebak oknum pak polisi tersebut meminta uang damai senilai seratus ribu rupiah.

Dengan memelas Rizki mohon kepada oknum polisi tadi untuk merelakannya pergi pulang. Karena situasi yang berbelit belit dan nampak oknum polisi tadi yang enggan melepaskan, dengan terpaksa Rizki dan Anas menawarkan buku yang telah mereka beli tadi. Kali ini oknum polisi tersebut setuju dengan tawaran itu, dan mereka dibolehkan untuk melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan Rizki dan Anas hanya tak habis fikir dengan kesialan yang mereka alami.

Pukul 21:45 WIB,
Rizki dan Anas telah tiba di rumah masing-masing. Baru tiba di depan pintu dan telah mengucapkan salam terlihat bapak dan ibu Rizki tengah berdiri melotot sambil menjawab salam. Ya ... tausyiah pun dimulai alias omelan datang bertubi-tubi. Inti dari tausyiah tersebut adalah, kenapa bepergian jauh tanpa ngasih kabar dan pamitan dan dari kejadian-kejadian aneh tersebut Rizki menyimpulkan, restu atau izin dari orang tua sangat sangatlah penting dan memang benar adanya bahwa restu orang tua adalah restu Tuhan. Sudah capek-capek pergi jauh, hampir diparang orang, dikejar satpam, urat kemaluan yang putus, kena tilang dan buku yang tadinya tujuan utama mereka harus dijadikan pengganti uang damai. SIAL ...
 
rizkiafiatdotkom Blogger Template by Ipietoon Blogger Template