PENGENALAN TOKOH
[ Rizki ] Pemuda Jawa metal seorang karyawan swasta, verifikator motor
[ Bapak Udin ] Bapak - bapak parlente congkak, sombong dan nggak peka
[ Pak RT ] Birokrawan
Pagi itu, Rizki namanya. Seorang Jawa Metal tengah menunggu online order masuk
untuk dikerjakan. Rizki adalah seorang verifikator sebuah perusahaan pembiayaan motor
ternama di Jakarta.
*BING !! * BING !!
Bunyi ponselnya, tanda order masuk untuk dikerjakan. Terlihat dilayar, nama, no ponsel
dan alamat konsumen yang siap untuk diverifikasi.
[ Bp Udin // 081282223000// Kp Makasar Rt 6/ 16 Jakarta Timur ]
Rizki:"Halo ?!
Bapak Udin:"Haloo iya, siapa ya ?!
Rizki:"Saya Rizki pak verifikator motor, apakah benar bapak ada pengajuan motor ?!
Bapak Udin:"Iya benar, jadi kapan bisa kerumah pak ?!
Rizki:"Kalau bapak sekarang dirumah saya langsung menuju kerumah pak ?!
Bapak Udin :"Iya saya dirumah kesini aja saya tunggu"
Segera setelah percakapan tersebut, Rizki segera menaiki motornya menuju kerumah
yang dituju. Selang sepuluh menit Rizki telah sampai ditujuan.
"Tok ... Tok ... !! misi spadaaa, assalamualaikum ?!
"Wa' alaikum salam " Jawab seseorang dari dalam rumah. Pintupun segera terbuka.
"Pak Rizki ya " tanya seseorang yang ternyata adalah Bapak Udin
"Iya pak benar" Jawab Rizki
"Masuk sini pak !?
Setelah duduk, perbincanganpun dimulai.
Rizki:"Bagaimana pak, apakah sebelumnya sudah pernah ada nama pak di perusahaan saya ?!
Bapak Udin:"Waduh pak, sebenarnya saya ini sudah sering lho ngambil motor
diperusahaannya bapak, jadi ngapain lagi verifikasi cek aja nama saya pasti ada itu ?!Dengan nada congkak.
Rizki:"Oo seperti itu pak, pembayaran bagus kan pak sebelumnya ?!
Bapak Udin:"Woo ya jelaaas, saya itu sebenernya tinggal telpon orang itu langsung dikirim motor kok, nggak usah verifikasi kayak gini !!" Ungkap Bapak Udin semakin congkak.
"Busseeeeh ni bapak belagu amat ya" ucap Rizki dalam hati. Memang konsumen-konsumen seperti bapak Udin ini sering Rizki temui. Mentang-mentang sudah pernah banyak ambil motor kemudian merasa diistimewakan dan menyepelekan petugas verifikator. Selang beberapa menit proses wawancara dimulai, tiba-tiba ponsel bapak Udin berbunyi.
* Drrrrtt ... * Drrrtt ...
Bapak Udin:"Pak maaf ya saya angkat telpon dulu, biasa anak buah"
Rizki:"Oh silahkan pak"
"Ya halo gus ?! Jawab bapak Udin dari balik ponselnya.
"Iya udah, kasih aja itu berapa sih harganya beli aja beli kalo cuma sepuluh juta jangan
kayak orang susah, kasih kasih ?! Udah ya saya ada tamu ini.
Bapak Udin:"Biasa pak anak buah bikin ulah, nabrak pager orang orangnya minta ganti rugi. Ayo silahkan pak dilanjut !? Namun selang beberapa detik ponsel bapak Udin kembali berbunyi.
Bapak Udin:"Bentar ya pak ?!
Bapak Udin:Iya hallo, kenapa naaak. Uang jajan kamu habis !! Yaudah ambil saja lima juta itu, kalo nggak salah kemarin papah taro di tong sampah. Ambil ambil, habisin ya. Papah marah kalo nggak habis ?! Ucap bapak Udin kemudian menutup telponnya.
"Biasa pak, anak bungsu saya uang jajannya habis ?!
Baru akan Rizki kembali memulai wawancaranya, ponsel bapak Udin kembali berbunyi
dan kali ini perbincangannya sangat lama hingga 10 menit ... 30 menit ... 50 ... dan sejam kemudian.
Bapak Udin:"Maaf pak maaf, biasa orang sibuk pak client telpon mulu hahahaha "
Bapak Udin: " Loh pak, bapak dimana " Bapak Udin heran karena Rizki sudah tidak ada
dikursi hadapannya, dia tidak sadar karna saking lamanya dia telpon Rizki sampai
ketiduran hampir pingsan dilantai menunggu bapak Udin selesai telpon.
Bapak Udin:"Pak ... Pak ... Oyy bangun ?!
Rizki:"Oh udah pak telponnya"Seraya mengumpulkan sisa nyawa yang belum utuh
"Suee ini orang, nelpon apa seminar lama banget"Suara batin Rizki dan proses wawancara kembali dimulai.
Kali ini, tidak ada gangguan telpon lagi dan Rizki menganggap proses wawancara akan
berjalan lancar kali ini. Lima belas menit proses wawancara berlangsung Rizki mulai merasa kerongkongan tenggorokannya sudah mulai kekeringan.
"Anjirr ini orang kaga peka, kaga nawarin minum lagi"Ucap Rizki dalam hati
" Ehhemm ... Eheem" Sepik Rizki ( kode minta minum ) yang ternyata tidak ada tanggapan dari bapak Udin.
" Uhhuk ... Uhhukk ... " Kali ini sedikit pura pura batuk
Bapak Udin:"Kenapa pak, batuk ?!
Rizki:"Iya pak batuk dikit ?! Sambil tersenyum kecil
Bapak Udin:"Beli obat pak, jangan disepelein lho ?!
Rizki:"Hehe iya pak "
"Uhukk uhuukk, mineeum uhuuuukkk " Kali ini sepik Rizki lebih keras.
Bapak Udin:"Wooooiiyaaaa, belum saya kasih minum ya. Astaghfirulloh, hahahahaha "*tertawa tak berdosa.
"Kadal araaaaab !!?? Celetuk Rizki dalam hati.
Setelah proses wawancara dan verifikasi usai, Rizki segera pamit untuk undur diri dari rumah bapak Udin. Namun baru akan berdiri dari tempat duduk.
" Pak ini maaf maaf aja ya buat beli bensin aja, saya ikhlas kok ini ?! Ucap bapak Udin sambil menyodorkan tangan dengan sesuatu didalamnya. Rizki yang melihat itu paham maksut bapak Udin dan secepat itu juga fikiran Rizki berkecamuk ** anjaaaay berkecamuuuuuuk **
Setan dikuping kiri:"Udaaah ambil ajaaaa, lumayan itu ?!
Lalu
Malaikat dikuping kanan:"Jangan !! Itu uang nggak bener, nggak baik.
Setan dikuping kiri:"Ambil aja, toh dia ikhlas "
Malaikat dikuping kanan:"Benar juga sih, dia kan iklas ngasihnya" ** loh gimana sih malaikatnya
Namun Rizki dengan tegas akhirnya menolak
Rizki:"Enggak pak udah nggak usah disimpen saja, bensin saya alhamdulillah masih penuh !? Menolak dengan halus.
Bapak Udin:"Ah bapak bisaa aja, bener nggak mau niii" Sambil memegang amplop itu didepan Rizki.
Njirr sueee ini orang ( Dalam hati )
Rizki:"Iya serius pak ngga usah, yang penting bapak bayarnya nggak lewat aja saya sudah seneng"
Bapak Udin:"Ok yaudah deh, nggak nyesel ya !?"
Rizki menuju kemotornya dan berikut diikuti olah bapak Udin, baru menaiki motornya Rizki fikir akan segera berakhir kekesalan kepada bapak bapak satu ini tapi.
"Pak kerja di Honda kok motornya Yamaha ?! Celetuk bapak Udin.
** JLEB **
"Kebetulan ini motor dari kantor pak tarikan konsumen yang nunggak bayar, motor saya kebetulan sedang diservice dan pastinya motor saya Honda kok pak. Dan saya minta ijin untuk hari ini saya pakai motor kantor **ngeles kayak kang bajaj. Saya ijin pamit pak ya terima kasih.
"o iya ya silahkan silahkan". Jawab bapak Udin
Setelah kejengkelan demi kejengkelan yang dialami oleh Rizki, kini tinggal proses
selanjutnya yaitu, verifikasi lingkungan dengan datang kerumah RT setempat. Terlihat bapak-bapak dengan kemeja oblongnya tengah tidur-tiduran diteras rumah dan dialah pak RT.
"Assalamu'alaikum" Sapa Rizki
"Wa'alaikumsalam, napa tong ?! Sahut pak RT
Rizki:"Saya Rizki pak verifikator, mau menanyakan tentang warga bapak ?! Jawab Rizki ramah tamah tidak sombong dan rajin menabung **cuih
Pak RT:"Ooo verifikator motor, lagi sibuk tong besok aja"Jawab pak RT acuh Sementara dalam hati Rizki berucap:** suee !!
Rizki:"Yaaah pak padahal, ini ada titipan rokok dari warga bapak ?! Lho
Pak RT:"Loh emang, sini sini mas duduk duduk, siapa namanya ?! Pak RT gesit
"Dasaaarrr birokraaasssiiiii" Suara batin
Dua puluh menit berlangsung dan proses verifikasi lingkungan selesai. Rizkipun pamit
kepada pak RT untuk undur diri.
"Saya pamit pak ya, terima kasih "
"Iya iya mas lain kali kalo ada apa apa kesini lagi ya, dan jangan lupa titipannya juga ya ?!
Sementara Rizki hanya tertawa jahat dari kejauhan " najisss " ( hanya ilustrasi )
Selanjutnya adalah proses terakhir yaitu laporan ke kantor. Sambil duduk diatas motor dan ngetem dipinggir jalan, Rizkipun mulai menari narikan jari jempolnya diatas touchscreen ponselnya, karena memang dijaman serba digital ini, semua sudah serba online begitupun dengan pekerjaan yang semakin praktis. Sambil terus mengetik, beberapa orang berlalu lalang melihat Rizki dipinggir jalan sambil memegang ponsel
" Ma mamaa ... Ada mateeel maaa ?! Teriak bocah sambil menunjuk kearah Rizki.
" Heh, loe mateeelll !? Tanya ema ema dari belakang.
" Ih ngawur, bukan bu siapa yang matel ?! Ucap
Rizki
" Aaah enggak loe boong, sono loe peggiii jangan disini, apa gue teriakin sekampung biar loe digebukin haah !!! Teriak ema ema tadi.
Daripada dikeroyok sekampung, Rizkipun segera bergegas pergi dari tempat tersebut.
Lengkap sudah kejengkelan hari ini. Bertemu dengan bapak bapak parlente nan congkak sombong dan nggak peka, RT setempat yang birokrawan ( minta titipan ) dan terakhir mau dikeroyok sekampung karna disangka matel. To be continue
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar